⭐⭐⭐⭐
Sinopsis:
Di daerah pedesaan di sekitar kota Keskin di Anatolia, jaksa setempat, komisaris polisi, dan dokter memimpin pencarian korban pembunuhan yang diakui oleh tersangka bernama Kenan dan saudaranya yang mengalami gangguan mental. Namun, pencarian terbukti lebih sulit dari yang diharapkan karena Kenan tidak mengetahui lokasi persis mayat tersebut. Saat grup terus mencari, para anggotanya mau tidak mau mengobrol di antara mereka sendiri tentang hal-hal sepele dan kekhawatiran terdalam mereka dalam penyelidikan yang terbukti lebih daripada yang mereka harapkan.
Review/ Analisa:
Berkisah mengenai pencarian korban pembunuhan oleh seorang bernama Kenan dan saudaranya yang mengalami gangguan mental, Film ini berdurasi sekitar 2 jam lebih dengan unsur penekanan pada kondisi alam yang dingin dan padang yang luas.
Saya tidak menaruh ekspektasi yang berlebih mengenai film ini, meskipun pada awalnya saya mengira bahwasanya film ini akan memiliki pace yang lebih tegang dan berfokus pada thriller kriminal yang seringkali membuat jantung berdebar-debar karena aksinya yang menegangkan.
Nyatanya, film ini berjalan dengan pace yang lambat, akan tetapi tidak membosankan. Kita diajak untuk menyusuri tempat kejadian perkara dengan setting tempat yang begitu luas dan liar.
Kenan dan saudaranya yang mengalami gangguan mental, secara tidak sadar lupa dimana tempat ia membunuh korbannya karena dalam pengaruh minuman keras, sehingga pencarian berlangsung dari satu-tempat ke tempat lain dengan karakteristik pola tempat yang hampir mirip-mirip, yakni terdapat pepohonan dan aliran air.
Film ini menitikberatkan kepada dialektika dan kehausan psikologis yang dialami oleh para karakter yang diantaranya adalah: Inspektur polisi yang berpengalaman, Seorang Jaksa dan Seorang Dokter forensik.
Saya dapat mengatakan bahwasanya film ini mencoba untuk menyajikan pengalaman eksistensial serta perenungan akan rasionalitas yang terjadi sepanjang film, kekhawatiran-kekhawatiran minor yang dilontarkan dalam dialektika hingga menghasilkan konluksi absolut.
Selain itu, film ini secara penggambaran akan pemandangan alam, dilukiskan cukup puitis oleh sang sutradara, penekanan akan padang liar yang luas, tak ada siapapun disana dan hanya dihinggapi oleh binatang-binatang menambah nuansa keliaran daripada alam.
Unsur kultural daripada negara asal yang saya yakini merupakan Truki ini begitu indah dikemasnya, ketika para pencari mayat hinggap di sebuah desa yang letaknya tak jauh dari tempat kejadian perkara, lalu disuguhkan dengan hangat oleh sang kepala desanya.
Akhir kata, film ini bukanlah sebuah film dengan unsur sajian menggebu-gebu dan penuh dengan ketegangan, melainkan film drama kriminal yang memiliki makna mendalam perihal rasionalisasi atas tindakan serta pentingnya dialektika dalam kehidupan dan profesonalitas demi kebaikan kolektif. mungkin beberapa orang akan bosan dengan film ini yang pace nya cenderung lambat, namun bagi saya pribadi, saya menikmatinya dan mendapatkan semacam pencerahan akan makna kemanusiaan dari film ini.
Referensi:
https://letterboxd.com/film/once-upon-a-time-in-anatolia/
https://www.themoviedb.org/movie/74879-bir-zamanlar-anadolu-da/images/posters